Icip-Icip Kuliner dari Kaki Langit


Wow! Benarkah bisa icip-icip kuliner di Kaki Langit? Benar sekali! Hehe maksudnya icip-icip kuliner di Pasar Kaki Langit. Pasar Kaki Langit ini merupakan pasar kuliner yang menjadi salah satu destinasi digital yang dicanangkan Kementerian Pariwisata Indonesia dan dibangun atas inisasi GenPi (Generasi Pesona Indonesia) Yogyakarta. 



Bagi yang akhir minggunya kira-kira akan menganggur, bisa rencanakan untuk mampir ke sini. Pasar Kaki Langit memang cuma ada saat akhir minggu, hari Sabtu -- Minggu, buka pukul 06.00 -- 12.00 WIB. 

Lokasinya tidak terlalu jauh jika ditempuh dari Yogyakarta. Lokasinya benar di kaki langit kok, tepatnya di Mangunan, Bantul, DIY, nggak bohong, kan? Mangunan kan juga letaknya di kaki langit. Jika dari arah Yogyakarta, bawa kendaraanmu ke arah Kebun Buah Mangunan, letak Pasar Kaki Langit sebelum parkir Kebun Buah Mangunan. Mudah kok, ada papan besar penunjuk ke Pasar Kaki Langit. Aksesibilitas ke sana juga sudah baik, jalan sudah diaspal halusss.

Tidak ada tiket masuk untuk ke Pasar Kaki Langit tetapi ada tarif retribusi/parkir.



Pintu masuk Pasar Kaki Langit

Pasar Kaki Langit menjajakan beragam kuliner tradisional khas Yogyakarta yang dimasak sendiri oleh warga sekitar. Kuliner tradisional tersebut antara lain brongkos, sego goreng (nasi goreng), gudeg manggar, pecel, mi des, oseng-oseng, dan lain-lain. Menjajakan pula snack tradisional seperti jadah tempe, telo (singkong), bubur sumsum, dan lain-lain. Untuk pelepas dahaga, di sini juga terdapat es dawet cincau, es kuwut, dan minuman yang lain.

Menjual kuliner tradisional tetapi tetap dengan gaya modern

Penjual menyajikan bubur sungsum

Es Dawet Cincau Ibu Lusi.W

Nah uniknya, transaksi di sini tidak memakai uang konvensional tetapi menggunakan uang koin yang terbuat dari kayu. Yap, uang koin kayu. Uang koinnya bernilai 10, 5, 2, dan 1. Nanti setelah ditukar akan mendapatkan pouch  sebagai tempat uangnya. Namun di akhir kunjungan, pouch harus dikembalikan.

Koin kayu Pasar Kaki Langit bernilai 5 dan 2 beserta dompet koinnya

Bagaimana cara mendapatkan uang koin kayunya? Tukarkan uangmu seharga uang koin kayunya. Uang koin kayu 1 itu bernilai seharga Rp1.000,00, sehingga uang koin 2 itu bernilai seharga Rp2.000,00  dan begitu pula untuk koin kayu 5 dan 10 bernilai seharga Rp5.000,00 dan Rp10.000,00. Jumlah uang yang ingin ditukarkan terserah pengunjung. Jika nanti di akhir kunjungan uang koin kayu tersebut sisa maka dapat dikembalikan dan dikonversikan kembali kok ke uang rupiah.
Tempat penukaran koin terletak di pintu masuk Pasar Kaki Langit


Stand makanan tradisional di Pasar Kaki Langit terbuat dari kayu dan bambu dengan dinding anyaman bambu sehingga kesan tradisional lebih terasa. (psst, masih ada hiasan bendera merah putih karena masih terbawa suasana perayaan kemerdekaan Republik Indonesia)

Stand makanan tradisional di Pasar Kaki Langit

Hiasan juga terbuat dari bambu dan bathok kelapa. 2 macam hiasan yaitu suling angin dan hiasan bathok kelapa berupa kepala monyet.

Disediakan pula tempat duduk dan meja-meja terbuat dari kayu untuk pengunjung menikmati kuliner yang telah dibeli. Tempat duduk juga terbuat dari kayu. Kanopi-kanopi pelindung tempat duduk juga terbuat dari kayu dan daun-daunan.



Ada 2 tipe tempat duduk yang bisa dipilih, ada yang dengan konsep outdoor (tanpa atap hanya beberapa yang dilengkapi kanopi) dan indoor (dengan atap) tapi memilihnya tergantung ketersediaan juga, jika ramai mungkin akan sedikit kursi kosong tersedia.

Selain stand jajanan, atraksi di Pasar Kaki Langit ada panggung pertunjukan. Panggung pertunjukan berupa ibu-ibu desa dengan seragam pakaian tradisional Jogja bernyanyi dengan iringan gejog lesung yang dimainkan mereka. Gejog Lesung merupakan alat untuk menumbuk padi tetapi dulu karena menumbuk padi bersama dan tumbukan gejog lesung mengeluarkan irama maka digunakan sebagai alat musik juga.

Pengunjung dapat ikut bermain gejog lesung dan bernyanyi. Tidak perlu malu jika tidak bisa karena akan dipandu ibu-ibunya kok.

Ibu-ibu dengan pertunjukan gejog lesung

Ada pula satu permainan tradisional atraktif di sana, yaitu salah-satunya gasing. Pengunjung dapat bermain adu gasing. 



---

Sabtu, 25 Agustus 2018 aku jajan kuliner di Pasar Kaki Langit bersama teman-temanku. Ini beberapa jajanan yang kami beli, jangan heran karena memang banyak haha. Ini pun belum semua karena ada beberapa yang belum diantarkan.

Beraneka macam kuliner yang ada di Pasar Kaki Langit

Peyek kacang ini wajib jadi pendamping segala makanan
Es Kuwut. Es segar dengan isiannya berupa serutan kelapa dan melon. Airnya adalah sirup melon.
Tidak lupa diberi biji selasih dan jeruk nipis.


Bubur Sumsum,  bubur putih yang terbuat dari tepung beras dengan kuah gula merah.
Jajanan sewaktu kecil lengkap dengan mutiaranya

Pecel dan Nasi Rames

Nasi Godog. Pernah dengar tidak?
Nasi godog ini sejatinya adalah mie godog Jawa tapi mienya diganti dengan nasi. Enak!

Waktu itu, aku hanya menukar uang sebesar Rp20.000,00. Aku membeli bubur sumsum, es dawet cincau, dan 2 gorengan karena sedang tidak terlalu lapar. Ketiga jajanan itu kuhabiskan dan uangku masih sisa Rp6.000,00. Harga yang terjangkau, kan?

Ada satu makanan tradisional yang belum sempat kucoba dan katanya makanan itu hampir punah. Namanya Kelanan. Kelanan adalah sayur dengan isinya yaitu ubi jalar, singkong, umbi, dan kuah santan. Lain waktu akan kucoba!

---

Pasar Kaki Langit cocok bagi yang ingin bernostalgia makan makanan tradisional Jogja yang sekarang sudah jarang ditemukan. 

Bagi yang ingin berwisata ke Kebun Buah Mangunan, ke hutan-hutan pinus di Mangunan, ataupun kawasan wisata alam di Mangunan lainnya, bisa mampir ke Pasar Kaki Langit setelah berwisata. Hitung-hitung mengisi kekosongan perut setelah berwisata.

Bagi yang sudah punya anak juga wajib datang ke sini agar anak-anaknya tahu kuliner tradisional Jogja, belajar bermain permainan tradisional Jogja, lagu-lagu lawas, dan main alat musik tradisional.

Bagi yang dari luar Jogja, wajib juga biar kenal kuliner tradisional Jogja. Bagi yang punya teman dari luar Jogja atau bahkan luar negeri, ajak ke sini juga!

Memang tidak buka setiap hari, bagiku itu merupakan daya tariknya. Pasar Kaki Langit jadi ditunggu-tunggu kehadirannya.

Mungkin saran untuk pengelola, sebaiknya disediakan tempat sampah dan meja untuk menumpuk piring dan bathok kelapa setelah digunakan. Jadi, pengunjung membuang sendiri sisa makanan mereka dan sampah mereka lalu piring dan bathok kelapa dapat diletakkan di meja tersebut atau dikembalikan ke stand di mana makanan tersebut dijual. Hal tersebut agar tidak menyisakan kotoran di tempat duduk yang akan digunakan pengunjung berikutnya.

Jadi, kapan ke Pasar Kaki Langit?

Salam, Klara dan teman-teman (beberapa)


---

Pasar Kaki Langit

Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Jam buka : Sabtu dan Minggu, 06.00 -- 12.00

Range harga: Rp1.000,00 -- Rp15.000,00

Instagram: 

--

Ke mana lagi langkah kakiku membawaku pergi? Yuk ikuti!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INSTAGRAM