Ke Bali Murah: Senangnya, hanya dengan 6500 sudah bisa ke Bali!

Ku kira, I will spend so much money buat bisa sampai ke Bali. Ternyata tidak teman-temanku semua, aku salah.

Wow! Dari Jawa ke Bali aku cuma butuh Rp6.500,00 dan 45 menit saja!

"Maskapai apa?"

"Kok bisa murah?"

Hehe simak ya...

I'm always excited with my journey


Perjalananku ke Bali seharga Rp6.500,00 berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Yap! Naik kapal fery.

Ke Bali naik kapal fery jadi keinget zaman-zaman SMA waktu study tour. Kalau study tour jelas semua sudah diurus sama travel agent ya kan jadi aku sama sekali tidak tahu berapa harga naik kapal fery, bagaimana cara kalau ke Bali dengan menyeberang karena balik lagi intinya semua sudah dihandle  sama travel agentnya.

Awalnya, aku juga tidak menyangka akan semurah itu. Nyebrang ke Bali lho, destinasi wisata yang dikenal dunia, cuma enam ribu lima ratus rupiah perorang. e n a m  r i b u  l i m a  r a t u s. 

Dan, yaaaaaa, ternyata memang benar! Hanya Rp6.500,00 sahaja, teman-teman.
Tapi teman-teman perlu diperhatikan, tiket penyebrangan seharga Rp6.500,00 hanya untuk penumpang tanpa kendaraan. 
Jika ada yang bertanya, memang bisa menyeberang tanpa kendaraan? Memang menyeberang dengan kendaraan selain bus bisa? Menyeberang menggunakan motor bisa? Pertanyaan itu juga sempat terbesit di pikiranku. Walaupun memang sebenernya obvious jawabannya adalah bisa saja. Mengingat waktu zaman study tour aku menyeberang di malam hari jadi pelabuhan saat itu gelap gulita dan aku ada di dalam bus lalu aku diarahkan langsung menuju kapal dan begitu sampai Bali aku juga diarahkan masuk ke bus lagi sehingga tidak sempat menelaah keadaan haha, ya seingatku begitulah.

Namun, sekarang aku dapat menjawab dengan lebih pasti dan yakin, jawaban bisa, teman-teman. Ada beberapa jenis kapal yang digunakan untuk menyeberang dengan beberapa jenis ukuran, jika hanya mengangkut orang dan kendaraan pribadi macam mobil dan motor kapalnya ukurannya memang lebih kecil dibanding dengan yang mengangkut bis dan truk.

Nah, seperti yang sudah aku tulis jika Rp6.500,00 hanya untuk penumpang tanpa kendaraan. Kalau dengan kendaraan beda lagi. Bisa dicek di situs web ferry Indonesia caranya tinggal masukkan nama provinsi letak pelabuhan berangkat, nama pelabuhan berangkat, dan pelabuhan tujuan, Klik Cek Jadwal. Situs itu sebenarnya adalah untuk reservasi tiket online. Namun, kalau ke Bali saja kayanya gak perlu deh. Kecuali jika high season hm agar lebih pasti dapat kursi aja sih.

Untuk aku yang baru pertama kali menggunakan moda transportasi air ini tanpa rombongan dan tanpa kendaraan, hanya berdua dengan temanku, aku nggak merasa kesulitan dan kebingungan kayak anak hilang. Memang ada beberapa hal yang sangat perlu diperhatikan.

Untuk teman-teman yang sudah pernah menyeberang Gilimanuk - Ketapang, perlu juga memerhatikan karena ada kebijakan baru.
   
      1. Perhatikan Papan Tanda

Biasanya, wisatawan sedikit malas untuk memerhatikan papan tanda petunjuk. Namun, teman-teman harus memerhatikan di sini. Di luar pelabuhan tampak sedikit penjaganya tetapi papan tanda sudah sangat jelas kok. Di mana pintu masuk dan loket tiket untuk penumpang tanpa kendaraan, penumpang dengan motor, penumpang dengan mobil, penumpang dengan kendaraan besar. Alur masuk dari loket menuju kapal juga sudah diperjelas dengan papan-papan tanda yang ada.

      2. Non Tunai

Bagi yang pernah pergi ke Bali dengan cara menyebrang, pasti info ini terdengar baru. Kebijakanan non tunai ini memang baru diberlakukan.



Pembayaran hanya diterima via e-money dan BRIZZI saja.

"Kalau sampai sana ternyata saldo e-money atau BRIZZI habis, bagaimana?"

Di sana tersedia tempat top-up saldo e-money atau BRIZZI, kok. Namun, alangkah lebih baik jika sudah dipersiapkan dan di top-up terlebih dahulu.

"Kalau terlanjur sampai sana dan tidak punya e-money atau BRIzzi, bagaimana?"

Kemarin ada bapak yang naik barenganku, beliau juga tidak punya e-money atau BRIZZI. Penjaga tempat top-up e-money menawarkan si bapak beli kartu e-money seharga Rp20.000,00 dan sudah ada saldo sebesar itu juga.

      3. Beli tiket penyeberangan tetap di loket

Tempat top-up e-money atau BRIZZI bukanlah sekalian tempat untuk membeli tiket penyeberangan. Membeli tiket penyeberangan tetap ada di loket. Sebelum membeli tiket, ambillah dahulu kertas data diri. Sudah disediakan di tempat top-up atau di depan loket tiket. Disediakan tempat untuk mengisi data diri tersebut.

Setelah mengisi data diri, beli tiket di loket dengan e-money atau BRIZZI Setelah itu akan diberi kartu seukuran kartu atm untuk ditap memasuki area pelabuhan. Tas-tas yang dibawa akan dicek juga tepat disamping loket tiket.

Namun sayangnya, belum ada line atau garis antrian yang jelas di loket tiket. Sehingga penumpang bingung harus mengantri ke samping atau ke belakang.

      4. Usahakan bawa barang bawaan seringkas mungkin

Ini sebenarnya tips dariku pribadi. Jalan dari loket tiket menuju kapal lumayan jauh dan tidak ada bagasi untuk barang bawaan di dalam kapal jika membawa banyak bawaan dan tidak ringkas atau istilah dalam bahasa jawa teng greweng maka akan menyulitkan diri sendiri. Waktu itu aku dan temanku hanya bawa 1 koper dan 1 tas ransel saja.

Jujur, perjalananku selama 45 menit mengarungi selat bali tidaklah terasa. Kapal yang kunaiki untuk menyeberang kali itu berbeda dengan kapal yang kunaiki saat bersama rombongan study tour dulu. Kapal yang ukurannya lebih kecil dan jauh berbeda dari ingatanku tentang kapal yang kunaiki bersama rombongan study tour.  Ya maklum aja, study tour zaman SMA. Sudah 6,5 tahun yang lalu.

Kapal yang kunaiki punya nama, KM Dharma Rucitra

Kapal KM Dharma Rucitra memiliki 3 tingkat, tingkat pertama adalah pintu masuk dan dek mobil & motor, tingkat kedua dek penumpang. Sayang banget aku gak naik ke tingkat ketiga jadi tidak tahu ada apa di atas.



Begini ruang penumpang di RM Dharma Rucitra. 

Jika memang penumpang sedang sepi dan tempat duduk luang, tempat duduk dapat dijadikan tempat tidur. Lumayan kan tidur selama 45 menit.

Mini bar di dalam RM Dharma Rucitra, untuk pengunjung yang mungkin lapar di perjalanan 45 menitnya.

Televisi yang memutarkan tayangan yang dapat menghibur perjalanan 45 menit.

Waktu itu, televisi menayangkan video DIY (Do it Yourself) yang menarik perhatian sebagian besar penumpang dilanjutkan dengan video-video klip lagu-lagu mancanegara dan Indonesia. Menurutku, itu hiburan banget sih.

Mini stage, masih belum paham untuk apa mini stage dalam perjalanan selama 45 menit, mungkin untuk tempat berpose seperti kedua adik ini ya? Psst itu mereka memang sedang difoto oleh Ibu mereka


Kapal RM Dharma Rucitra ada AC juga! Ada 2 AC di dalam. Di sisi kanan dan kiri mini stage.

 Ada stop kontak dan koran juga, lengkap kan?

Kalau bosan di dalam ruangan, bisa keluar dan menikmati perjalanan dengan pemandangan laut.



Dengan fasilitas kapal yang seperti itu, maklum kenapa aku bilang perjalanan 45 menitku tidak terasa kan? Hehe.  There's no reason for me untuk tidak nyaman, there's no reason for kalian juga kok.

---

Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi -- Pelabuhan Gilimanuk, Bali
dengan kapal fery

Rp6.500,00

45 menit

---

Ke mana lagi langkah kakiku membawaku pergi? Yuk ikuti!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INSTAGRAM