Pantai Jungwook, Gunungkidul - A Sigh of Relief

Whoops, cheesy post alert!!!😝
It was a regular -kinda anxious- Monday until it was ended with a fond memory in Jungwook Beach, Gunungkidul.

aww I'm so blessed to have him


I couldn't lie that Monday, 8/19/2019 was one my anxious Monday everrr. Hari itu aku janjian untuk bertemu dan wawancara pertama kali dengan narasumber skripsiku di Gua Pindul, alasan kenapa aku degdegan setengah mampus adalah............aku merasa list pertanyaanku belum cukup dan aku nggak tau di sana harus ngapain aja dan ambil data apa aja...... Aku memutuskan ke lapangan untuk ambil data awal untuk skripsiku padahal waktu itu aku baru bimbingan skripsi kedua kalinya jadi skripsiku belum matang mau dibawa ke arah mana tapi aku udah mantep banget maunya lokasi di Gua Pindul dengan topik yg aku pilih. Jadi rencanaku, aku nekat ke Gua Pindul ya cuma mau liat lokasi Gua Pindul tu gimana (karna sampai saat itu aku belum pernah ke Gua Pindul sama sekali!!!! hahaha) dan aku mau merencanakan lokasi dan cara pembagian kuesionerku ketika aku mengambil data ke pengunjung tapi tapi tapi kalau ke Gua Pindul nggak ketemu pengelolanya ya nggak baik ya jadilah tambah rencana untuk sekalian wawancara ke pengelola sekalian buat data di bab 2, pikirku waktu itu seperti itu yaaaa.

Di saat aku degdegan itu, Aldo, the kindhearted person that God sent me, menawarkan diri untuk menemaniku ke lapangan dan meyakinkanku kalau degdegan saat itu tidak masalah karna memang aku lagi di situasi baru akan ambil data pertama kali dan tidak tahu sama sekali kondisi di lapangan, aww I'm so blessed to have him 😁. 

Daaaaan ternyata deg-deganku berbuah sesuatu, itu pertanda. Di antara aku ataupun Aldo belum ada yg pernah ke Gua Pindul jadilah kami memakai panduan Google Maps. Kecurigaan awal udah muncul nih, di titik Google Maps nggak ada yg menunjukkan lokasi Gua Pindul jadi semua mengarah ke operator-operator jasa wisata Gua Pindul, ok so we picked one of the operator and we started to go there. Memasuki Gunungkidul, kami liat ada baliho besar penunjuk arah ke Gua Pindul, kami datangi aja karna memang kami dari awal nggak yakin kan sama petunjuk jalan Google Maps. Perlu dicatat guys, ITU BUKAN KE ARAH GUA PINDUL YA GUYS! jadi itu salah satu operator jasa wisata yg calo biar dapet pengunjung dengan cepat jadi diarahkan ke pos yg ditunjuk baliho itu, kalau pengunjung belum reservasi di operator jasa wisata mana-mana bakal disuruh reservasi di situ dan baru diantar ke Gua Pindulnya. Kami bilang kalau kami sudah janjian sama salah satu pengelola di operator jasa wisata jadi sama petugas yg menunggu posnya itu diarahkan ke jalur sesuai Google Maps. Oke kami melanjutkan perjalanan dan so far aman sampai di perempatan Playen untuk ke Gua Pindul belok kiri eh kami dihadang oleh pos lagi yang ITU BUKAN RETRIBUSI KE GUA PINDUL YA GUYS! lagi-lagi itu salah satu operator jasa wisata yg calo dengan cara menunggu di pos itu dan lagi-lagi aku bilang kalau sudah janjian karna ingin mengambil data skripsi. 

Singkat cerita kami menyusuri jalan yg sudah sesuai dengan jalur yg ditunjukkan oleh Google Maps, sampai lah kami di Desa Bejiharjo. Memasuki gapura desa, kami dikejar sama seseorang, naik motor juga, kaget bgt waktu itu ternyata itu calo lagi lol! lagi lagi dan lagi aku bilang kalau sudah janjian karna ingin mengambil data skripsi. (!!!oiya, di gapura terakhir ada retribusi ya guys dari pemda!!!). Di Desa Bejiharjo kebingungan berlanjut karna di sini semua adalah sekretariat dari operator-operator jasa wisata Gua Pindul yg berbeda-beda, kami bingung cari lokasi sebenarnya Gua Pindul itu di mana sih, kami susuri desa, ikuti petunjuk arah, akhirnya kami nyerah karna udh jauh dan akhirnya berhenti di salah satu sekretariat jasa wisata untuk bertanya di mana bisa bertemu dengan narasumber skripsiku tersebut. Ups ternyata aku salah operator jasa wisata hahaha!!! di situ aku baru tahu kalau operator-operator jasa wisata Gua Pindul ternyata berbeda-beda pengelola dan pokdarwisnya.

Oke cus ke sekretariat operator jasa wisata yg dimaksud dan ternyata letaknya nggah jauh dari gerbang masuk desa.....haha...hahaha padahal aku sama Aldo udah sampai ke ujung desa.😅.

Makin deket ke sekretariat operator jasa wisata makin degdegan haha tapi ternyata narasumberku sangat kooperatif, daftar pertanyaan yg aku ajuin cukup untuk data awal karna jawaban beliau bikin penasaran hal lainnya jadi informasi bertambah yeyyy!!! Daaan deg-deganku berbuah sesuatu (lagi).....jadi di situ aku baru tahu (lagi) kalau sebelum berwisata di Gua Pindul para pengunjung harus memilih 1 dari 11 operator jasa wisata Gua Pindul yg ada untuk reservasi dan nantinya dipandu oleh operator jasa wisata itu setelahnya baru diantar ke Gua Pindul oleh pemandunya.
Jadi:
1) aku tidak bisa membagikan kuesioner di lokasi Gua Pindul, tidak efektif kalau dibagi di lokasi karna kuesionerku harus diisi setelah pengunjung berwisata cave tubing di Gua Pindul padahal setelah selesai pengunjung bakal langsung diantar balik ke sekretariat operator jasa wisatanya, pengunjung harus bersih-bersih diri karna mesti basah setelah cave tubing, sooo harus dibagikan di sekretariat operator jasa wisata saja,
2) ada 11 operator jasa wisata Gua Pindul jadi pengunjung nggak akan berfokus di 1 operator jasa wisata aja alias pintu masuk pengunjungnya akan ada 11......apa aku harus membelah diri ke 11 operator jasa wisata untuk tiap sehari pembagian kuesioner???? hehe,
3) cara pembagian dan pengisian kuesionerku harus dirombak ulang karna bayangan awalku bisa dibagikan di lokasi, subbab metode penelitian dirombak juga :( ,
4) I still had no idea how Gua Pindul looks like.....jadi aku minta diarahkan jalan ke sana untuk langsung cek lokasi, siapa tahu masih bisa bagi kuesioner di sana.....
Jadi aku baru tahu (lagi lagi), kalau operator jasa wisata yg jadi narasumberku itu adalah pencetus pokdarwis dan pengelola Gua Pindul dan letaknya paling dekat dengan mulut gua (kalau dari sana tinggal jalan nggak nyampe 500 m) nah operator jasa wisata yg lain kalau akan ke Gua Pindul masih harus jalan agak jauh makanya pengunjungnya diantar jemput menggunakan mobil pick-up mereka untuk ke Gua Pindul dan kembali ke sekretariat masing-masing.

Setelah mengikuti arahan dari narasumberku, sampailah kami di mulut gua Gua Pindul menggunakan motor. Di Gua Pindul aku cuma bengong, jongkok-berdiri-jongkok-berdiri, jalan-jalan tengak-tengok, karena bingunggg. Nggak sesuai ekspektasiku, ekspektasiku ya pra kegiatan wisata cave tubing juga dimulai di lokasi, maksudnya beli tiket masuk di lokasi, pasang-pasang jaket pelampung dan ban ya di lokasi, ada area ganti baju dan bebersih diri di lokasi, tapi ternyata tidak....dan lokasi pintu keluar Gua Pindul memang tidak efektif untuk dilakukan pembagian kuesioner. Wajahku sudah pasti berubah saking pusing dan bingungnya. Apa observasi awal lapangan tu memang harus bingung dan pusing ya? hahaha.

Sudah puas observasi cek lokasi Gua Pindul dan pusing skripsiku akan kurombak seperti apa, aku memutuskan pergi dari Gua Pindul wkwk awalnya aku ingin pulang saja, tapi Aldo, the kindhearted person that God sent me, menawari untuk lanjut ke pantai saja, menghilangan penat dan relax my mind sebelum bertempur dengan skripsi, aww I'm so blessed to have him 😁.
(disclaimer: awalnya memang aku ada rencana karna lokasi skripsiku di Gua Pindul mau ah sekali-kali atau sehabis ambil data di Gua Pindul selalu mampir pantai lol padahal dari Gua Pindul ke pantai tu juga butuh hampir 2 jam).

Yeyyy singkatnya kami menuju Pantai Jungwook, hihi, so happy karena sekian lama aku tidak ke pantai akhirnya bisa kesampaian ke pantai lagiii, now plus with my loved one hehe. Sampai di Pantai Jungwook udah hampir sekitar jam setengah 3 sore, kami menghabiskan sisa sinar matahari main ombak, ngobrol, haha hihi, foto-foto, ngemil twister dan oreo. Bodo lah kami saltum ke pantai pakai jeans, walaupun berharap bisa ke pantai setelah ambil data ya kali ini kami nggak ada rencana untuk iya ke pantai, so we're using jeans tanpa bawa baju ganti pun sandal.


My anxiety about my first thesis observation turns out to be a sigh of relief for the rest of the day. Lega, karna sudah bisa observasi jadi skripsiku bisa lanjut lagi. Lega, karna banyak fakta baru di lapangan yg akhirnya kutahu. Lega, semua tentang observasi waktu itu berjalan lancar.

Akhirnya bisa mencium aroma pantai setelah long time no sea, bikin aku berharap tiap habis ambil data mampir pantai karna pasti melegakan banget.

Thank you to the man who calms me down and always says everything is going to be okay, helps me to think to solve the problems, the kindhearted person, aww I'm so blessed to have you❤.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Edit 10/4/2020:

Hello, it was already 8 months after I wrote this post I wanna edit some of the things that I write.

  1. Ujung-ujungnya aku tetap harus ganti topik skripsi tapi untung tetap di topik utama yg aku mau yey dan akhirnya aku ambil data hanya di 4 operator jasa wisata yg telah berizin operasi kok dengan cara satu hari di satu operator jasa wisata saja jadi aku nggak perlu membelah diri hahaha.
  2. Aku melakukan  untuk pengambilan data di hari Sabtu dan Minggu di dalam 1 bulan (5x ke Gua Pindul) dan setiap ke Gua Pindul itu aku masih selalu dikejar calo Gua Pindul!!! Di pintu masuk Kabupaten Gunungkidul yg dekat bukit bintang pernah dikejar orang naik motor wkwk, selalu ditanya di pos perempatan Playen, masuk ke desa Bejiharjo juga dikejar orang naik motor. Yg aku bingung waktu di pintu masuk dekat bukit bintang berarti calonya nembak siapapun yg lewat ya, kan mana tau mau ke Gua Pindul atau ke pantai atau ke tempat wisata lain, ya nggak...
  3. Turns out, Aldo, the kindhearted person that God sent me, became my number 1 supporter during my thesis work. Aldo selalu menemaniku ambil data, nggak pernah absen, baru pulang dari Bandung di hari Jumat juga waktu itu besoknya nemenin aku ambil data, sesekali kalau dia lagi senggang (senggang berarti dia nggak lagi lanjut kerjain skripsinya, iya waktu itu dia juga masih menyelesaikan skripsi dan malah lagi nyiapin paper buat konferensi di Korea) dia bantu bagi kuesioner jadi bisa cepet selesai hari itu yeyey. Selalu menyemangati aku ketika penulisan skripsinya padahal olah datanya pusing bgt wkwk sampai aku muak dengan angka dan excel belum lagi bingung penulisan hasil penelitian dan malesnya menyelesaikan skripsi haha. But he always there, padahal sempat ldr juga di saat-saat aku menyelesaikan skripsi. He always become my number 1 supporter in every occasions, he really always do (ini internal conversation di antara kami saja hehe). Aku sampai nggak tau supportnya dia bisa kubalas dengan apa, intinya.....aww I'm so blessed to have him ❤.
  4. Di atas aku menulis disclaimer kalau mimpiku dan aku berharap tiap habis ambil data di Gua Pindul bisa selalu mampir pantai ya tapiii ternyata di 5x ambil data aku dan Aldo nggak pernah sama sekali ke pantai lagi hahahahaha udah cuapek puol seharian ambil data itu!! Bahkan, kami sampai muak lewat Jalan Wonosari buat ke Gua Pindul, bukan apa-apa, itu cuma karna kami sudah bosan dan sudah hapal jalan gara-gara keseringan. Bahkan, pernah ada hari aku ketiduran di perjalanan waktu berangkat ke Gua Pindul lol! saking bosennyaaa padahal naik motor tuh aku sama Aldo!!! Oiya satu hal lagi, sampai sekarang ni ya aku sama Aldo nggak ada pinginan ke pantai lagi haha saking sampai sekarang udh kebayang Jalan Wonosari.
  5. Aku menyebut Aldo sebagai the kindhearted person that God sent me sebanyak 3x dan menyebut aww I'm so blessed to have him sebanyak 5x dalam satu postingan blog ini. Jadi, postingan ini benar benar sebuah kebucinan. Sekian.

---

Ke mana lagi langkah kakiku membawaku pergi? Yuk ikuti!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INSTAGRAM