Biru, biru, dan biru di Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

Memasuki komplek Kraton Kasunanan Surakarta langsung disambut gerbang besar berwarna biru. Memasuki gerbang, bangunan berwarna biru langsung muncul. Biru! Semua yang ada di sini berwarna biru!

Kasunanan Surakarta Hadiningrat masih dapat dikatakan berkerabat dengan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat. Namun, bangunan Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memiliki karakteristik yang berbeda dengan bangunan Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memiliki warna dominan biru. Berbeda dengan warna dominan dari Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang berwarna hijau.

Nuansa warna biru dan putih terlihat di hampir seluruh bangunan Kraton. Semua dinding bangunan Keraton ini berwarna putih dan berwarna biru langit di bagian atap, pintu, jendela hingga tiang peyangga bangunannya.

Halaman depan Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Tampak Kori Kamandungan, pintu gerbang berwarna biru

Salah satu bangunan yang berwarna biru

Warna biru melambangkan warna langit dan laut. Langit dan laut memiliki luas tak terhingga, dimaksudkan bahwa Kasunanan Surakarta Hadiningrat memiliki pandangan yang luas.
Konon pula kata tour guide di sana, warna biru merepresentasikan Laut Selatan karena Kasunanan Surakarta juga masih memiliki hubungan dengan Pengusasa Laut Selatan.

Kraton Kasunanan Surakarta memiliki 2 bangsal, Bangsal Smarakatha di sebelah barat dan Bangsal Marcukundha di sebelah timur, yang dijadikan ruang pameran. Kedua bangsal ini menyimpan koleksi dari kebudayaan Jawa dari zaman dulu hingga sekarang, Koleksi dari Kraton Kasunanan Surakarta juga disimpan di bangsal tersebut. 





Di belakang bangsal terdapat taman. Taman tersebut tanahnya berupa pasir dari pantai laut selatan persis seperti yang ada di Kraton Kasultanan Yogyakarta.


! Diharuskan memakai sepatu di area taman ini. Jika tidak, silakan nyeker (berjalan tanpa alas kaki)! 


Tapi tenang, pasirnya nyaman kok jika ingin berjalan tanpa alas kaki. Malah banyak pengunjung yang memilih tanpa alas kaki dengan alasan untuk pengobatan.


Memasuki taman juga tidak diperbolehkan memakai celana pendek, topi, kacamata hitam.


Jika pengunjung menggunakan celana pendek, maka akan dipinjami kain batik dengan motif batik surakarta untuk dililitkan ke pinggang.


Gunakan sepatu jika ingin memasuki taman Kraton Kasunanan Surakarta. Gunakan pakaian dengan nuansa biru agar matching dengan Kraton Kasunanan Surakarta

Taman Kraton Kasunanan Surakarta ditanami kurang lebih 79 pohon sawo kecik. Sama seperti di Kraton Kasultanan Yogyakarta, pohon sawo kecik di sini juga melambangkan kabecikan atau kebaikan. Pohon-pohon sawo kecik ini membuat hawa taman menjadi sejuk.

Jejeran pohon sawo kecik ini biasa dijadikan sebagai background foto oleh pengunjung

Di Taman ini terdapat bangunan yang sangat menarik perhatian. Sasana Sewaka namanya. Sasana Sewaka merupakan bangunan berbentuk pendopo yang megah. Sasana Sewaka ini juga merupakan salah satu bukti bahwa Kasunanan Surakarta terbuka akan kebudayaan lain. Sasana Sewaka dihiasi oleh patung-patung dewa-dewi Yunani Kuno. Bukti lainnya, di dekat Sasana Sewaka terdapat pot bunga dari Tiongkok.

!Pengunjung dilarang memasuki Sasana Sewaka!

Patung dewa-dewi Yunani kuno menghiasi Sasana Sewaka


Pot bunga dari Tiongkok dengan corak khasnya

Bangunan lain yang berada di Taman Kraton Kasunanan Surakarta yang tidak kalah menarik perhatiannya adalah sebuah menara dengan tinggi 30 meter dan bernuansa biru - putih. Menara tersebut bernama Panggung Sangga Buwana. Tour guide mengatakan bahwa konon menara tersebut merupakan tempat bertemunya Sri Sunan dengan Ratu Laut Selatan. Pada masa kolonial, menara ini digunakan untuk mengawasi tentara musuh.

!Pengunjung dilarang masuk ke dalam menara tersebut!

Panggung Sangga Buwana

Kraton Kasunanan Surakarta masih menjadi tempat tinggal untuk Sri Sunan dan keluarganya. Namun, pengunjung dilarang memasuki tempat tinggalnya tetapi jangan heran jika saat berkunjung terkadang ada keluarga yang mondar mandir di area Kraton.  

Di dalam komplek Kraton Kasunanan Surakarta juga ditinggali oleh abdi dalemAbdi dalem Kraton Kasunanan Surakarta berpakaian adat jawa, yang laki-laki memakai surjan lurik dan yang perempuan memakai kemben. Abdi dalem ini memiliki tugas masing-masing. Tour guide yang menemaniku berkeliling Kraton waktu itu juga merupakan abdi dalem. Tidak jauh berbeda dengan abdi dalem yang ada di Kraton Kasultanan Yogyakarta, kan?

Abdi dalem perempuan yang sudah sepuh (berumur) di dalam Sasana Sewaka

Jika berkunjung ke Surakarta, jangan lupa sempatkan berkunjung ke Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, ya!

---

Kraton Kasunanan Surakarta - Baluwarti, Pasar Kliwon, Baluwarti, Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57144

Jam buka:
- Senin -- Jumat 09.00 -- 14.00 WIB
- Sabtu dan Minggu 09.00 -- 15.00 WIB
- Tanggal merah tutup

Tiket masuk:
- Domestik: Rp10.000,00
- Mancanegara: Rp12.500,00
- Kamera: Rp3.500,00


---

Ke mana lagi langkah kakiku membawaku pergi? Yuk ikuti!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INSTAGRAM